Tabloid Siang – Keju Camembert: Kelezatan dan Ancaman Punahnya Keju Favorit Orang Prancis, Prancis negeri yang dikenal akan kemewahan kuliner, menghadirkan salah satu kekayaan terbesarnya dalam bentuk keju Camembert. Namun, di balik gemerlapnya sejarah dan citarasa yang menggugah, keju ini kini berdiri di ambang kepunahan, menantang kelangsungan sebuah warisan kuliner yang tak ternilai.
Memahami Esensi Keju Camembert
Keju Camembert, favorit sejuta lidah di Prancis, telah diproduksi sejak zaman abad ke-18 di wilayah Normandia, barat laut Prancis. Dikisahkan bahwa keju ini pertama kali diracik di desa kecil bernama Camembert, tengah bergelora dalam revolusi Prancis.
Teksturnya yang lembut dan meleleh, mirip dengan keju mozzarella, menggoda setiap gigitan dengan rasa creamy yang disertai aroma tajam yang khas. Bentuknya bulat dengan kulit keras yang berbulu di pinggirannya, menjadi ciri khas yang tak tergantikan. Keju ini tidak hanya menjadi hidangan penutup, tetapi juga sempurna sebagai sajian bersama buah, roti, atau kue kering. Bahkan, kehadirannya mampu mengangkat cita rasa dalam hidangan pasta, saus, atau hidangan daging.
Beragam variasi keju Camembert diproduksi di berbagai belahan dunia, dari Prancis hingga Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris. Namun, di balik kelezatannya, sebuah ancaman mengintai, mengancam kelangsungan keju yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kebudayaan Prancis ini.
Krisis Kepunahan Keju Camembert
Menurut data yang dihimpun oleh French National Center for Scientific Research (CNRS), keju Camembert menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Krisis produksi menimpa keju yang dianggap sebagai harta nasional Prancis ini, di mana kekurangan keragaman genetik dari mikroba yang menjadi bahan dasarnya menjadi akar permasalahan.
Keju Camembert yang terbuat dari jamur Penicillium Camemberti, memberikan sentuhan warna putih pada kulitnya dan aroma mentega yang khas, kini terancam oleh kesulitan dalam produksi. Permasalahan ini tidak hanya berdampak pada Camembert, tetapi juga merambah ke keju-keju lain seperti Brie, Gorgonzola, dan Roquefort.
Di Indonesia, meski belum memiliki pabrik yang memproduksi secara langsung, keju Camembert tetap hadir melalui jalur impor. Namun, tanpa langkah konkret untuk mengatasi krisis produksi, masa depan keju ini terus dipertanyakan.
Menyelamatkan Kekayaan Kuliner
Sementara keju Camembert masih dapat dinikmati, langkah-langkah perlu diambil untuk menyelamatkan kekayaan kuliner ini dari kepunahan yang mengancam. Dukungan dalam pelestarian keragaman genetik mikroba pembuat keju menjadi kunci, dengan mempromosikan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan dan berkomitmen pada pemeliharaan lingkungan.
Selain itu, pendidikan tentang pentingnya keanekaragaman hayati dalam produksi makanan perlu ditingkatkan, agar masyarakat sadar akan nilai-nilai konservasi dalam menjaga keberlangsungan keju Camembert dan keju-keju lainnya.
Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Menggoyang Lidah di Ibukota: 4 Makanan dan Minuman Khas Betawi
Menghargai Warisan Kuliner
Keju Camembert bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari sejarah dan identitas budaya. Kepunahannya bukan hanya kehilangan rasa dan aroma, tetapi juga potongan sejarah yang tak tergantikan. Karenanya, upaya kolektif untuk melindungi dan mempromosikan keberlanjutan produksi keju Camembert menjadi tanggung jawab bersama bagi semua pecinta kuliner.
Dengan menyelamatkan keju Camembert, kita tidak hanya mempertahankan sebuah tradisi rasa, tetapi juga menjaga warisan budaya yang telah mengikat banyak generasi. Semoga upaya-upaya ini dapat membawa keju Camembert dari ambang kepunahan menuju masa depan yang lebih cerah, di mana cita rasa khas Prancis tetap abadi dalam setiap gigitannya.